Langsung ke konten utama

I Really Like You (Chapter: 1)

Hi! Lia disini :D
Ini adalah fanfic pertama buatan Lia :D
Jelek yah?
Iya tau kok, Lia juga tau fanfic ini amat sangat jelek X(
Harap maklum yaa, Lia belum berpengalaman soalnya hehe.
Ya udah kalo gitu langsung aja deh baca, don't like don't read!

Title: I Really Like You (Chapter: 1)

Disclaimer:
Audition AyoDance tuh bukan punyaku, aku cuma punya cerita ini dan karakter-karakter yang terlibat di cerita ini, ciyus loh ._. (*slapped)

WARNING!
Cerita ini bisa membuat yang membacanya kejang-kejang ._.v

>>>Tamaki's POV<<<

Setelah selesai sarapan, aku langsung bergegas berangkat menuju sekolah. Jarak antara rumahku dengan sekolah tidaklah terlalu jauh, jadi aku menempuhnya hanya dengan berjalan kaki. Aku memilih sekolah yang letaknya dekat dengan rumahku agar aku tidak terlambat, karena aku ini tipe orang yang amat sangat susah dibangunkan hehe.

"Tama-chan~"

Kudengar seseorang memanggil namaku, aku pun langsung menoleh ke arah sumber suara. Ternyata dia kakak kelasku.

"Ohayou, Tama-chan."

"Ah, ohayou."

"Kau sendirian saja, Tama-chan?"

"Iya, kakak sendiri tau kan aku ini tak punya teman haha."

"Siapa bilang kau tak punya teman? Aku kan temanmu, Tama-chan."

"Ah iya, aku lupa kalo kak Sora itu temanku."

"Dasar kau ini."

Kami pun pergi ke sekolah bersama sambil membicarakan banyak hal. Oh ya pasti kalian tak tau siapa orang yang sedang bersamaku ini, biar ku kenalkan pada kalian. Dia adalah Sora Erizawa, dia merupakan kakak kelasku sekaligus tetanggaku. Rumahnya tak jauh dari rumahku, maka dari itu kami selalu pergi ke sekolah bersama. Dia orangnya baik, selalu perhatian padaku dan selalu menghiburku di saat aku sedang sedih. Dia juga selalu menemaniku ketika aku sedang kesepian, maka dari itu aku sudah mengganggap dia sebagai kakakku sendiri.

"Sampai jumpa lagi nanti yaa, Tama-chan."

Tak terasa aku sudah sampai di sekolah, aku pun langsung memasuki kelasku. Bel pun berbunyi, menandakan saatnya pelajaran pertama dimulai. Pelajaran pertama hari ini adalah Matematika, pelajaran yang sangat kubenci. Ingin tau kenapa aku sangat membenci Matematika? Itu karena menurutku pelajaran ini amat sangatlah sulit, selain itu gurunya pun super menyebalkan. Aku berharap pelajaran ini segera berakhir, huft~

"Jadi berapa jawabannya, Tamaki Shiratori?"

"Hah?"

"Apa maksudnya dengan kata "hah" itu? Aku tanya berapa jawabannya?!"

Tanpa babibu Mrs. Yamada yang merupakan guru tergalak di Audition High School pun langsung melemparkan penghapus white board yang ia pegang. You know what? Penghapus itu tepat mengenai kepalaku dan rasanya itu sangat sakit sekali.

"Lain kali kau harus lebih memerhatikan guru yang sedang menerangkan di depan, Tamaki!"

"Ba-baik, Mrs Yamada."

Kring~ *bel berbunyi*

"Baiklah, pelajaran hari ini sampai disini dulu. Kita lanjutkan lagi hari rabu."

Mrs. Yamada pun segera keluar dari kelasku. Yes, what a relief! Akhirnya istirahat juga, selesai sudah penderitaanku. Semua murid di kelasku pun sepertinya ikut gembira. Aku pun langsung membereskan semua alat-alat tulisku, tiba-tiba seseorang menghampiriku.

"Tama-chan, ayo kita ke kantin bareng."

Ah, ternyata kak Sora! "Iya, ayo kak."

Setelah selesai membereskan semua alat tulisku, aku langsung pergi ke kantin bersama kak Sora. Tapi yaa seperti biasanya, semua cewek melihatku dengan tatapan death-glare-nya yang amat sangat menyeramkan (?). Kak Sora ini memang banyak fans-nya, maka dari itu semua siswi di sekolah ini menjauhiku karena aku selalu dekat dengan kak Sora. Mungkin mereka iri, iya kan?

"Hei, Tama-chan."

"Ada apa, kak?"

"Kenapa dahimu merah begitu?"

"Hee, ini? Oh, tadi kena lempar penghapus white board oleh Mrs. Yamada hehe."

"Pasti ngelamun lagi pas Mrs. Yamada ngajar, iya kan?"

"Hehe, tau aja kakak ini."

"Haah dasar kau ini, gak ada kapok-kapoknya."

"Ehehee~"

Kring~ *bel berbunyi*

"Ah sudah bel masuk, kakak ke kelas duluan ya?"

"Iya, kak."

Kak Sora pun langsung bergegas menuju kelasnya, begitu juga dengan aku. Pelajaran selanjutnya pun dimulai, tapi kali ini tak suram seperti pelajaran pertama tadi pagi karena pelajaran selanjutnya adalah Bahasa Inggris! Pelajaran yang amat sangat kusukai, hehe.

Kring~ *bel berbunyi*

Bel pun kembali berbunyi, itu berarti saatnya untuk pulang. Aku pun langsung bergegas menuju kelas kak Sora setelah selesai membereskan semua alat tulisku. Kulihat kak Sora sedang membereskan alat-alat tulisnya, begitu aku ingin menghampirinya tiba-tiba saja ada seseorang yang menghampirinya.

“Sora-kun!”

Ah, itu kan Arisa-san. Hmm, ada apa yah?

“Ada apa, Arisa?”

“Ada yang ingin aku bicarakan.”

“Soal apa itu?”

“Etto, sebenarnya sudah lama aku ingin menyatakannya. A-aku...”

Apa yang sebenarnya dia bicarakan? Jangan bilang kalau dia akan...

“Menyukaimu... Sora-kun...”

Benar! Ternyata benar! Dia menyatakan perasaanya pada kak Sora. Tidak, ini tidak mungkin. Harusnya aku, harusnya aku yang ada di posisi itu. Tapi, kenapa? Kenapa harus dia?! Aku tak mau mendengarnya lebih jauh lagi, aku yakin pasti kak Sora akan menerimanya. Siapa yang akan menolak sih jika ditembak oleh cewek secantik Arisa-san itu? Sebaiknya aku pergi dari sini!

Aku pun berlari sekencang-kencangnya tanpa tujuan. Entah apa yang harus kulakukan. Pikiranku sangatlah kacau, dadaku terasa sangat sesak. Ketika aku berhenti berlari ternyata aku sudah sampai di halaman belakang sekolah, tempat dimana aku pertama kali bertemu dengan kak Sora.

>>>Flashback Mode: ON<<<

Aku duduk sendirian di bawah pohon sakura yang ada di halaman belakang sekolah sambil membaca sebuah novel. Lagi-lagi sendirian, huft~ Tak apalah, tapi jujur saja sebenarnya aku merasa sangat kesepian. Sudah hampir 3 bulan aku sekolah disini tapi aku masih tak mempunyai teman juga.

“Kau sendirian?”

Tiba-tiba seseorang yang tak kukenal menghampiriku, aku pun langsung menutup novel yang sedang kubaca dan menoleh ke sumber suara.

“Iya... Aku sendirian...”

“Aku sering melihatmu duduk disini, kenapa kau selalu sendirian?”

“Karena aku tak punya teman dan tak ada satu pun yang mau berteman denganku.”

“Siapa bilang? Aku mau kok menjadi temanmu.”

“Benarkah?”

“Tentu saja!”

“Wah, senangnya~ Perkenalkan namaku Tamaki Shiratori, dari kelas 1-A.”

“Aku Sora Erizawa dari kelas 2-B, salam kenal.”


>>>Flashback Mode: OFF<<<

Semenjak hari itu kami pun menjadi tambah akrab. Kami sering pergi ke kantin bersama dan pergi ke sekolah bersama. Selain itu, aku juga selalu menemaninya latihan dance. Tapi lama-kelamaan entah kenapa rasanya ada sesuatu yang aneh, aku menyukainya. Tapi aku tau, tak seharusnya aku yang bodoh dan aneh ini menyukai kak Sora. Mungkin sebaiknya aku mengubur dalam-dalam perasaanku ini.

“Tama-chan, kenapa kau ada disini?”

“Ah, kak Sora.”

“He-hei, kenapa kau menangis Tama-chan?”

Kak Sora terlihat sangat terkejut begitu melihatku sedang menangis.

“Aku baik-baik saja kok. Hmm ngomong-ngomong, kenapa kakak tau aku ada disini?”

“Tadi aku mencarimu kemana-mana tapi tak ada, tiba-tiba saja aku berpikir kau ada disini dan ternyata dugaanku benar.”

“Maafkan aku sudah membuat kak Sora mencariku kemana-mana.”

“Haah kau ini, untuk apa minta maaf. Hmm daripada kau menangis terus disini bagaimana kalau jalan-jalan saja denganku? Akan kutraktir es krim deh.”

“Hee, bener nih?”

“Tentu saja, yuk!”

Kak Sora langsung menggenggam tanganku. Dia memang tau cara bagaimana agar aku yang sedang bad mood jadi good mood lagi. Itulah alasan mengapa aku menyukainya, karena dia selalu menghiburku ketika aku merasa sedih.

10 minutes later...

Aku duduk di kursi taman yang berada di pusat kota Audition Town sambil menunggu kak Sora yang sedang membelikan es krim untukku. Setelah beberapa menit menunggu akhirnya kak Sora datang menghampiriku sambil membawakan es krim vanilla kesukaanku.

“Tadaa~ Es krim vanilla kesukaanmu nih, Tama-chan.”

“Waaahh, makasih yah kak. Kak Sora emang paling tau apa yang aku suka deh.”

“Tentu saja, Sora know everything.”

“Hahaha, bisa aja nih kakak.”

Kami duduk berdua di kursi taman sambil memakan es krim. Romantis sekali, rasanya seperti sedang kencan saja. Haah, andai kami benar-benar sedang kencan. Pasti akan sangat menyenangkan.

“Oh iya, aku ingin menceritakan sesuatu padamu, Tama-chan.”

“Hee, tentang apa itu?”

“Tentang Arisa.”

DEGH! Aku terkejut mendengar apa yang dibicarakan kak Sora. Tiba-tiba saja aku teringat pembicaraan mereka di kelas ketika pulang sekolah tadi. Aku ingin tau kelanjutan dari pembicaraan mereka, aku sangat penasaran. Ingin rasanya menanyakannya tapi, aku tak enak. Lagipula jika aku menanyakannya bisa-bisa aku ketahuan tadi menguping pembicaraan mereka.

“Ceritakan saja, kak.”

“Tadi dia menyatakan perasaannya padaku.”

“Lalu?”

“Aku menolaknya baik-baik.”

Hee? Dia menolak cewek secantik Arisa-san? Apa aku tak salah dengar?

“Kenapa kakak menolaknya? Padahal Arisa-san itu kan cantik, selain cantik dia juga pintar dan jago dance seperti kakak.”

“Aku dan Arisa sebenarnya sudah berteman sejak kecil, orang tua kami juga saling mengenal. Aku dan Arisa pun bisa kenal karena dikenalkan oleh orang tua kami. Sejak TK kami selalu masuk sekolah yang sama.”

“Hoo, begitu. Lalu?”

“Ketika SMP aku mencoba menyatakan perasaanku padanya tapi ternyata...”

“Apa dia menolak kak Sora?”

“Ya, dia malah jalan dengan cowok lain. Tapi sekarang dia malah mengejarku, huft~”

Jadi itu cerita yang sebenarnya, kasian sekali kak Sora. Apa sebaiknya aku nyatakan saja perasaanku pada kak Sora yang selama ini aku pendam? Ah, sudahlah~

“Kalau begitu, apa boleh aku menyukai kak Sora?”

To be continued...

Horee~ Jadi juga nih fanfic budug buatan Lia :D
Sumpah jelek banget ini fanfic tapi, RnR aja dah yah ;)
Atau sebaiknya Lia hapus aja ini fanfic?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fans Rahasia

Gak tau kenapa, akhir-akhir ini aku selalu ngalamin kejadian aneh. Beneran deh. Flashback dikit, beberapa waktu yang lalu aku main AyoDance . Karena gak ada temen di club yang online , aku jalan-jalan ke room orang. Dan nyasar lah ke suatu room One-Two Party .