Lia:
HELLO MINNAAAAAAAAAAA~ X3
Kenta:
Semangat banget kayaknya, Master.
Lia:
Iya dong harus, ehehehe.
Tamaki:
Ah, dia kan kemarin abis diapelin sama pacarnya.
Lia:
Heee *blushing*
Tamako:
Jadi fic ini beneran based on true story? o.O
Lia:
E-Eh? Sudah-sudah, baca disclaimer sana! *blushing blushing blushing*
Tamako,
Tamaki, Kenta: VOCALOID BUKAN PUNYA AUTHOR ANEH INI YAA~ TAPI PUNYA
YAMAHA & CRYPTON FUTURE MEDIA! *teriak pake toa*
Lia:
WARNING! Jelek, abal, cuwaw alias aneh, typo berterbangan
dimana-mana, bikin sakit mata, bikin sakit perut, dst, dll, dllsb.
Don't
like? So, don't read this junk fic!
[Selasa,
7 Mei 2013]
Gumi
POV
Jam
menunjukan pukul 10 malam. Seperti biasa aku berkutat di depan
netbook kesayanganku, mengurus beberapa fanficku yang terbengkalai.
Entah kenapa, akhir-akhir ini aku tidak ada mood untuk membuat fic.
Mungkin karena penyakit writer
block yang
sering kualami. Akhirnya karena merasa bosan terus-menerus berkutat
di depan netbook, aku pun mematikannya dan langsung pergi menuju
kamar. Aku pun menghempaskan badanku ke tempat tidur.
'Naze
kakushite shimau no desu ka' (Tau
lagu apa ini? ._. #NowPlaying
Kano – Hello/How Are You)
Tiba-tiba ponselku
bunyi, ada sms. Ah, dari siapa ya? Coba tebak. Yaa siapa lagi kalo
bukan dari my beloved future husband, Gumiya! (Lia: Woy, ngarep
banget lu! #PLAK!)
From:
Gumiya
To:
Gumi
Kalau
aku ke rumah mau di apain?
Hee? Aku kaget waktu
dia ngesms kayak gitu. Aduh, bingung kan mau bales apa. Ah, bilang
aja mau aku potong-potong terus jadiin sate! Nyahahaha~ #Yandere
(Lia: Ya ampun kenapa ini Gumi jadi yandere? QAQ Gumi: Kan lu yang
bikin fic abal ini, kenapa nanya?! #Abaikan cuma iklan yang numpang
lewat.)
Ah, aku ada ide!
Aku pun mengetik
beberapa kalimat di layar ponselku.
To:
Gumiya
From:
Gumi
Pegang
tangan? Ahaha.
Setelah
selesai mengetik beberapa kalimat gak penting (?) aku pun menekan
tombol sent.
Gak berapa menit aku nunggu, ponselku pun kembali berbunyi menandakan
ada sms. Aku pun membaca isi sms tersebut.
From:
Gumiya
To:
Gumi
Ya
udah, besok aku ke rumah.
JEDDAARRR~
Aku kaget setengah mati
baca isi sms dari Gumiya. Ini nih akibatnya kalau berani ngomong tapi
gak berani berbuat. KYAAAAA~ Gimana kalau dia besok jadi ke rumahku?!
Aku pun membalas sms dari Gumiya tersebut.
To:
Gumiya
From:
Gumi
Hee
o.O
Padahal
tadi aku cuma becanda QAQ
Setelah
itu aku menekan tombol sent.
'Naze
kakushite shimau no desu ka'
Beberapa menit kemudian
ponselku kembali berbunyi, aku pun langsung membuka sms tersebut dan
membacanya.
From:
Gumiya
To:
Gumi
Ish,
emang udah niat ke rumah kok TwT
Mumpung
juga kamu mau megang tangan aku ._.
JEDDAARRR~
Aku langsung
guling-guling di kasur sambil meluk boneka angry bird pemberian
Gumiya seminggu yang lalu (kalau gak salah, lupa soalnya wkwk).
Jantungku langsung berdegup kencang. Bagaimana kalau besok dia
benar-benar datang ke rumahku?! Argh, aku malu walaupun hanya ingin
pegang tangannya! Ah, ya sudahlah kita lihat saja besok.
Keesokan harinya...
[Rabu,
8 Mei 2013]
Aku terbangun dari
tidurku yang lelap. Aku langsung mencari-cari ponselku, setelah
kutemukan aku pun melihat jam yang tertera di layar ponselku.
08:40
AM
KYAAAAAAA~
Aku kesiangan! Gila kan anak cewek jam segini baru bangun? Ah, Gumiya
juga pasti ilfeel
punya
pacar cuwaw (?) seperti aku ini. Ketika aku melihat inbox
ponselku,
ternyata ada sms dari Gumiya. Aku pun segera membalasnya, kemudian
bangkit dari tempat tidurku lalu membantu okaa-san
beres-beres
rumah.
Setelah
selesai membantu okaa-san
beres-beres
rumah, aku pun melirik jam dinding yang ada di ruang tv.
09:50
AM
Ah, udah jam segini
tapi belum ada kabar dari Gumiya. Sebenarnya dia itu jadi kesini apa
engga sih? Batinku terus bertanya-tanya. Firasatku mengatakan bahwa
dia tidak jadi ke rumahku karena berkendala. Biasanya firasatku
benar. Ya sudahlah tak apa, masih ada minggu depan.
Aku pun pergi menuju
kamarku, kemudian bercermin. Kulihat bayangan diriku yang ada di
cermin dengan seksama. Dimulai dari alis, mata, hidung dan yang
terakhir bibir. Aku berpikir sejenak. Sebenarnya apa yang menarik
dari diriku ini sehingga Gumiya bisa tergila-gila jatuh cinta padaku?
Padahal ada banyak cewek diluar sana yang lebih-lebih-lebih cantiiikk
daripada aku.
TOK
TOK TOK!
Tiba-tiba aku mendengar
suara pintu yang diketuk. Eh, siapa ya? Ah! Jangan-jangan itu
Gumiya?! Gawat, aku kan belum mandi! (Lia: Idih jorok banget ya?
#PLAK!). Adikku Ryuto langsung pergi menuju ruang tamu dan membukakan
pintu. Jantungku langsung berdegup kencang! Jangan bilang kalau
itu...
“E-Eh?
Ayo masuk, nii-chan.”
Hah? Nii-chan? Tadi
Ryuto bilang... Nii-chan? GYAAAAA~ Itu benar-benar Gumiya! Ah,
sepertinya firasatku meleset kali ini!
Aku pun langsung
teriak-teriak gak jelas kayak orang gila yang kabur dari RSJ. Setelah
itu aku langsung mengambil handuk dan berlari ke kamar mandi.
“Argh,
sial! Akunya belum mandi!” pekikku.
Gumiya yang melihat
tingkah konyolku hanya tertawa. Haah, dasar.
Sekitar 10 atau 15
menit (maybe?) aku selesai mandi. Ini untuk yang pertama kalinya aku
mandi hanya 15 menit! Padahal biasanya paling sebentar itu 30 menit!
Gila kan? Itulah aku. Aku pun langsung berlari ke kamarku untuk ganti
baju (Lia: Untung kagak kepeleset tuh!). Kubuka lemari bajuku.
'Sial, pake baju apa
nih?!' batinku merana.
Akhirnya
aku memilih baju lengan pendek bergaris putih-oranye dengan celana
jeans.
Setelah menyisir rambutku yang berantakan, aku pun langsung bergegas
menuju ruang tamu. Kulihat Gumiya yang tengah duduk di sofa. Saking
terburu-burunya, aku sampai lupa memakai equipment
(?)
yang begitu penting bagiku yaitu, kacamata! Tapi ya sudahlah,
terlanjur~
“Kenapa
gak sms dulu sih?” tanyaku seraya duduk di samping Gumiya.
“Abisnya
tadi kamu sms bilang baru bangun.” kata Gumiya.
“Ahaha
iya, tapi biasanya kan kamu sms dulu bilang otw atau mau pergi gitu.
Taunya tadi kamu malah bilang mau sarapan. Aku kira gak bakal jadi
kesini, makanya aku santai nonton tv bukannya mandi.” kataku
panjang lebar (Lia: Bayangin aja, pacar dateng ke rumah tapi yang mau
diapelin malah belum mandi QAQ).
“Pas
aku bilang sarapan, itu aku lagi di angkot.” kata Gumiya sambil
tertawa.
“Huu,
dasar.”
Setelah basa-basi
singkat, kami langsung diam seribu bahasa. Kami ini memang pasangan
yang malu-malu kucing. Kalau di sms bilangnya kangen ingin ini ingin
itu bla... bla... bla... Tapi begitu ketemu? Melagu tanpa kata~ Sibuk
dengan pikiran masing-masing. Haha, pasangan yang lucu ya? X3
Tiba-tiba aku teringat
strap ponsel couple yang aku beli beberapa hari yang lalu. Tadinya
kalau Gumiya datang ke rumahku, aku ingin memberinya ini. Tapi... Aku
malu! Ya ampun, padahal cuma ingin ngasih strap ponsel doang. Aku pun
langsung ngesms sahabatku.
To:
Miku
From:
Gumi
Alay
gak sih ngasih strap ponsel couple ke pacar? QAQ
Sent!
Setelah menunggu
beberapa menit, sahabatku pun membalas smsku tersebut.
From:
Miku
To:
Gumi
Gak
kok gak alay :)
Aku langsung ngefly
baca sms dari si pecinta negi tersebut. Ya udah berarti tinggal aku
kasihin aja nih ke dia. Tapi sayangnya, aku gak punya keberanian yang
cukup! Karena bingung harus sms siapa lagi, aku pun ngesms sahabatku
yang lain.
To:
Luka
From:
Gumi
Luka-chan!
-o-o-o-
From:
Luka
To:
Gumi
Ada
apa, Gumi?
-o-o-o-
To:
Luka
From:
Gumi
Susah
nih QAQ
-o-o-o-
From:
Luka
To:
Gumi
Apanya
sih yang susah?
-o-o-o-
To:
Luka
From:
Gumi
Ngasihin
strap ponsel couple!
Gumiya
dateng ke rumah nih, aku mau ngasihin strap ponsel couple yang waktu
itu aku beli sama kamu tapi malu QAQ
-o-o-o-
From:
Luka
To:
Gumi
Pake
cara aku!
Pinjem
ponselnya terus kamu pakein strap ponselnya, gampang kan?
-o-o-o-
JEDDAARRR~
'Kamu gak ngerasain apa
yang aku rasain!' batinku.
'Ya udah deh kayaknya
langsung aku kasih aja.' batinku lagi.
Ketika aku berniat
pergi ke kamar untuk mengambil strap ponsel couple itu, tiba-tiba
Gumiya mengatakan sesuatu.
“Kita
main ke warnet yuk?”
Gubrak!
Gini nih kalau pasangan
sama-sama gamer, pasti kencan di warnet! Wkwk, kocak. Ya udah dengan
senang hati aku terima ajakan dia. Ah, gimana strap ponselnya?!
Mungkin begitu pulang dari warnet aku kasihin.
Aku
dan Gumiya pun bergegas ke warnet tapi, ada yang ngebuntutin
dibelakang kita. Hah, siapa? Okaa-san!
JEDDAARRR~ Dasar okaa-san
kepo!
Sesampainya di
warnet... JENG JENG JENG! Warnetnya penuh! JEDDAARRR~ Woy pada pulang
woy, gua ingin maen! Aku pun memasuki warnet kemudian nanya
abang-abang yang jaga warnet-nya.
“Bang,
masih pada lama ya?” tanyaku.
Abang operatornya
langsung ngelirik billing, “Paling sekitar setengah jam lagi.”
Aku pun keluar terus
ngasih tau Gumiya.
“Katanya
setengah jam lagi, gimana dong?” kataku.
“Tapi
ada dua komputer gak?” tanya Gumiya.
Langsung deh aku
nanyain ke abang-abang operatornya lagi, aduh kepo deh! Untungnya ada
dua komputer yang billing-nya bentar lagi, sebelahan pula! Oh,
senangnya hatiku~ Akhirnya tuh komputer dibooking dulu, terus kita
nungguin diluar sambil duduk-duduk dan ngobrol-ngobrol.
“Aduh,
hape okaa-san
ketinggalan. Coba sms Ryuto suruh kesini sambil bawa hape okaa-san.”
kata okaa-san.
Aku pun merogoh sakuku
kemudian mengambil ponsel dan menekan beberapa tombol. Membuka kontak
dan mencari-cari nama adikku, setelah kutemukan aku pun menekan
tombol hijau yang ada di ponselku.
TUUT
TUUUT!
Gak
diangkat. Pasti di silent!
Ah, kebiasaan si Ryuto itu. Kalau di sms gak ngebales karena gak ada
pulsa, giliran ditelpon malah gak diangkat. Tapi ternyata, tiba-tiba
aja si Ryuto nongol di depan gerbang warnet-nya.
“Lah,
nee-chan
nelpon
malah gak diangkat.” gerutuku.
Pasti ini anak gak bawa
hape-nya.
“Aku
gak bawa hape.” kata Ryuto innocent.
“Terus
mana hape okaa-san?”
tanya okaa-san.
“Hah?”
Ryuto cengo.
“Tadi
kan okaa-san
minta
kamu kesini bawain hape.” terang okaa-san
yang
membuat Ryuto sweatdrop
karena
dia harus balik lagi ke rumah buat ngambil hape-nya okaa-san.
Time
skip!
Akhirnya setelah
sekitar setengah jam nunggu kebagian juga komputer. Yay! Ah tapi
sepertinya bakalan jadi pusat perhatian di warnet nih, hahaha. Kalau
main ke net berdua main apaan? Ya apalagi kalau bukan main AyoDance,
game yang telah mempertemukan kita berdua~ #Lebay Tapi pas mau main,
ternyata komputer yang dia tempatin belum di update AyoDance-nya.
JEDDAARRR~ Pas mau patch malah error. WHAT THE HECK! Alhasil aku main
Dragon Nest dulu sama Ryuto sambil nungguin komputernya dibenerin.
Tapi ternyata abang-abang warnet-nya kewalahan.
“Padahal
aku tau ini komputer error-nya kenapa.” kata Gumiya berbisik
padaku.
“Lah
terus kenapa gak kamu kasih tau?” tanyaku.
“Takut
disangka sok tau.” kata Gumiya polos.
Aku
pun langsung ber-sweatdrop-ria.
Dan akhirnya, setelah sebad (?) nungguin tuh komputer sembuh kita pun
main. Yay! Udah gitu dia beli voucher buat Love Party (Lia: Yang main
AyoDance pasti deh tau ._.). Tapi sayangnya... JENG JENG JENG!
Kesempatan pertama: GAGAL TOTAL! Gara-gara gak dapet Love Perfect.
Sialan, gua beban! QAQ Gomennasai,
Gumiya-kun~ Huwaaa~
It's
ok,
masih ada kesempatan kedua. Ya udah kita cobain lagi. Tapi... JENG
JENG JENG! Gumiya malah disconnect
dari
game.
JEDDAARRR~ Gapapa, masih ada satu kesempatan lagi! Dia pun log-in
ke
game
kemudian
buat room.
Pas mau mulai... JENG JENG JENG! Dia disconnect
lagi.
JEDDAARRR~ Sepertinya keberuntungan sedang tidak berpihak pada kita
berdua, Gumiya-kun.
Setelah
main di warnet entah berapa lama, aku, Gumiya dan okaa-san
balik ke rumah. Begitu nyampe rumah, tiba-tiba aja aku inget sama
strap ponsel couple yang ingin aku kasihin ke Gumiya. Aduh, gimana
nih cara ngasihinnya? Takut dia gak suka lagi. Ah, udahlah sebaiknya
aku buang saja sampah itu. TIDAAAKK! Masa iya mau kubuang? Ah, aku
kasihin aja deh.
Love
Mission 1: Ngasihin strap ponsel couple!
Gak tau kenapa, setiap
ada disamping Gumiya hatiku selalu berdebar-debar! OwO Bahkan saking
malunya, mau ngomong sesuatu atau natap wajahnya aja susah! Ya ampun,
kapan penyakit grogiku ini sembuh? Aku juga ingin kayak cewek-cewek
lain yang gak malu-malu kalau ngobrol sama pacarnya! QAQ
Aku pun berpikir,
mencari-cari cara bagaimana caranya ngasihin ini strap ponsel ke dia.
Apa aku pakai cara yang dikasih tau Luka aja ya? Ah, tidak! Tidak
mungkin! Ngomong aja susah! Argh, terkadang aku kesal dengan diriku
sendiri yang gak bisa nyembuhin penyakit malu ini. Huweee~
“Nee-chan,
katanya mau ngasih strap ponsel ke Gumiya.” kata okaa-san
tiba-tiba.
“E-Eh?
Iya.”
Aku pun langsung pergi
ke kamar kemudian mengambil strap ponsel couple yang ingin aku
berikan pada Gumiya. Sepasang jerapah unyu-unyu (?), punyaku warna
pink dan punya Gumiya warna kuning.
“Ini,
maaf ya jelek.” kataku sambil pundung di pojokan.
“Hee,
engga kok. Makasih ya~” kata Gumiya.
E-Eh?
Dia suka strap ponsel pemberianku? KYAAA~ Senangnya! Love Mission 1:
Berhasil tanpa cacat sedikit pun! (Lia: Lah, kalau okaa-san
kagak
bilang gitu mungkin itu strap ponselnya gak bakalan dikasihin sampai
dia pulang -_-).
Love
Mission 2: Pegang tangan!
Oke,
tadi misi pertama berhasil. Sekarang tinggal misi kedua, mudah kok
cuma pegang tangan! Tapi ternyata melakukannya tak semudah
membalikkan telapak tangan! JEDDAARRR~ Gimana caranya ya? Masa iya
langsung main pegang aja gitu, kan gak indah (?). Ah, aku punya ide!
Mungkin aku cukup bilang “Coba sini pinjem tangannya.” Terus udah
gitu pegang deh tangannya dengan penuh cinta dan kasih sayang kayak
di manga atau anime gitu (#PLAK!), terus bilang “Nah, gini doang
kok susah.” Pasti dia bakalan blushing
dan
itu membuatnya tampak lebih imut!
'Ayo
ganbatte,
Gumi-chan!'
batinku berusaha menyemangati diri sendiri.
Tapi...
JENG JENG JENG! Tak semudah seperti yang aku bayangkan! Huweee, ingin
rasanya melakukan ibadah headbang
sampai
bocor (?). Ya sudahlah, let
it flow~
Selama
ada di rumahku, Gumiya menceritakan banyak hal. Berhubung aku tak tau
harus cerita apa jadinya hanya menjadi silent
listener.
Hahaha, dasar cuwaw! Ketika sedang disaat-saat seperti ini ingin
rasanya aku menghentikan waktu agar Gumiya gak pulang-pulang X3
Pas
lagi asik-asik ngobrol dia bilang mau sms adiknya, nanyain otou-san
sudah
pergi atau belum. Betapa bahagianya dia ketika adiknya bilang
ternyata otou-san-nya
sudah pergi.
“Yes,
berarti bisa pulang malem!” kata Gumiya riang.
Aku hanya memiringkan
kepalaku dan tertawa melihat tingkahnya.
“Ih,
kenapa? Kan masih kangen tau.” kata Gumiya pake nada manja (?)
'Kyaaa,
CUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUTE!!!' batinku.
Entah kenapa, aku suka
ketika mendengar Gumiya berkata seperti itu. Ah, cinta itu memang
bisa membuat kita gila. Iya kan?
Setelah itu Gumiya dan
aku bercerita tentang kejadian ketika kita pertama kali bertemu.
Nostalgia~
“Aku
kaget loh waktu kita pertama kali ketemu, kamu bilang mau pergi sama
okaa-san.”
kata Gumiya.
“Ahaha,
gak tau tuh. Padahal tadinya aku niat pergi sama temen tapi eh,
okaa-san
bilang
mau nganterin. Sekalian ingin tau juga katanya.” kataku.
Kami pun tertawa
bersama.
Detik berganti menjadi
menit, dan menit berganti menjadi jam. Tak terasa jam sudah
menunjukan pukul 8 malam. Sudah waktunya Gumiya untuk pulang. Dia pun
berpamitan.
“Aku
pulang gapapa ya?” tanya Gumiya.
“Iya,
gapapa kok.” kataku walaupun ada sedikit rasa kecewa (Lia: Aciee,
masih kangen dia #PLAK!)
Setelah
itu, Gumiya berpamitan pada okaa-san,
nii-chan,
dan juga adikku. Entah kenapa rasanya kecewaaa sekali! Ya ampun
padahal udah seharian dengan Gumiya tapi rasanya masih kangen.
Hahaha, gejolak cinta anak muda X3
Begitu Gumiya mau
pulang...
“Dianter
sampai depan aja ya?” kata okaa-san.
Aish,
kalau aku bisa naik motor sih mungkin aku yang nganterin. Awalnya
Gumiya menolak tapi, karena okaa-san
itu
orangnya suka maksa (Lia: Azzz *sweatdrop*) akhirnya dia nyerah juga,
haha. Aku pun nganterin Gumiya sampai teras.
“Okaa-san
aku
pinjem dulu ya?” kata Gumiya ketika sudah menaiki motor.
Haah, dasar.
Dia pun berpamitan
untuk yang terakhir kalinya. Aku melambaikan tanganku sambil
tersenyum semanis mungkin padanya.
'Jaa
ne, Gumiya-kun.'
batinku.
Akhirnya dia pun
berangkat dan mulai hilang dari pandanganku. Aku pun langsung masuk
kedalam rumah. Hari ini benar-benar menyenangkan! Tapi, sepertinya
ada sesuatu yang kulupakan. Oh aku ingat! Pegang tangan pegang tangan
pegang tangan! Ah, sial. Aku tetap tak bisa menggenggam tangannya!
-o-o-o-
Hey,
I just wanna look into your eyes.
But,
why is it so hard?
Hey,
I just wanna hold your hand.
But,
why is it so hard?
Why
I still can't do that?
Simple,
because I'm too shy.
So,
the most important is...
I
just wanna be like other girl.
Who
didn't nervous when she meet her boyfriend.
.
.
.
TAMAT
Lia: Hore, selesai juga
ngetiknya *lesu*
Kenta: Fic macam apa
ini, Master?! QAQ
Lia: Fic sampah, Kenta.
Masa kau tidak tau?
Kenta: *sweatdrop*
Lia: Jangan lupa review
ya readers tercinta (kalo ada yang baca itu juga). Ah, mungkin ntar
juga bakalan Lia hapus kok ini fic sampah.
Komentar
Posting Komentar