Langsung ke konten utama

[OriFic] Friendship

Ternyata, bukan hanya makanan saja yang bisa kadaluarsa. Tetapi... Persahabatan juga. Yah, memang benar. Segala sesuatu itu ada masanya.”

Friendship

Disclaimer: Fic ini asli karangan Author Cuwaw ._.

WARNING! Jelek, abal, alur gak jelas, typo dimana-mana, bikin mual, muntah-muntah, nangis ketawa sambil salto (?), dst, dll, dllsb.

Don't like? So, don't read this junk fic!

-o-o-o-

Cerita ini berawal dari kehidupan seorang gadis bernama Airi. Seorang gadis aneh yang selalu merasa sendirian walaupun berada di tempat ramai. Iya, dia merasa kesepian. Dia merasa esensinya tak berarti bagi siapa pun. Ingin rasanya dia lenyap saja.

Tapi pada suatu hari, dia dipertemukan dengan mereka. Mereka siapa? Sebut saja mereka Kuro dan Yuriko. Semenjak hari itu, mereka sering melalui waktu bersama. Mereka lah yang membuat Airi merasa bahwa esensinya sedikit berarti bagi orang lain.

Yang namanya sebuah cerita, pasti tidak jauh dari yang namanya 'konflik'. Dan konflik pada cerita mereka bertiga pun dimulai pada hari itu.

Hari itu... Entah kenapa, Yuriko tiba-tiba begitu membenci Airi. Sangat. Sangat benci. Airi pun mencoba bertanya pada Yuriko, dan meminta penjelasan kenapa dia begitu membenci Airi. Tapi Yuriko tak menjawab. Airi semakin bingung dibuatnya. Dia tak tau apa yang harus dia lakukan selain 'mengasingkan diri'.

Hubungan Airi dengan Yuriko mulai renggang. Mereka tak pernah tertawa bersama lagi. Jangankan tertawa bersama, berbicara pun tak pernah. Walaupun Airi mencoba berbicara dengan Yuriko, tapi Yuriko selalu mengacuhkan Airi. Bahkan bagi Yuriko, Airi bukan sahabatnya lagi.

Airi benar-benar tak tau harus berbuat apa. Sekeras apa pun dia memaksa otaknya untuk berpikir, dia tetap tak mendapatkan jawaban untuk menyelesaikan konflik ini. Airi menyerah dan memutuskan untuk 'pergi jauh'.

Airi 'pergi' hanya karena dia tak mau Yuriko merasa terganggu dengan keberadaannya. Itulah mengapa Airi selalu menolak ketika Kuro mengajaknya bermain bersama. Tapi karena sikap Airi yang aneh itu, Kuro malah salah persepsi.

Kuro marah pada Airi. Sangat marah! Bahkan ketika Airi mencoba berbicara pada Kuro, Kuro malah mengatakan bahwa dia 'tak mengenal' Airi. Betapa sakitnya Airi ketika mendengar Kuro berkata seperti itu.

Sekarang, Airi tak punya siapa-siapa lagi. Walaupun dia berada di depan mereka, mereka seolah-olah tak melihat Airi, tak menganggap Airi ada. Padahal Airi ada disitu, di depan mereka. Tapi mereka menganggap Airi 'tidak ada'.

Airi masih mengingat dengan jelas, hari-hari yang mereka lalui bersama.

Ketika Kuro berkata, 'Nanti lagi kalau ada masalah atau apa gitu, omongin aja yang Airi rasain, bilang aja sama **** gak usah takut kenapa-kenapa atau bingung-bingung lagi gitu . Oke?'

Ketika Kuro berkata, 'You are the true wonder woman, salute.'

Ketika Kuro berkata, 'When someone actually hurts you, but you have to act like you dont care. Like a boss.'

Ketika Kuro berkata, 'Jangan sampai keliatan kita butuh perhatian darinya, kasarnya jangan kayak pengemis. Okeee?'

Ketika Kuro berkata, 'Kalau ada yang mau diomongin bilang aja ke aku. Jangan diumpetin, jangan nangis-nangis sendiri di kamar. Seengganya ngomong, ke siapa kek. Jangan dipendem sendiri.'

Ketika Kuro berkata, 'Nanti lagi, aku kasih tau ya. Jangan pernah nangis di depan cowok. Ya kalau bisa jangan nangis-nangis lagi lah. Udah gede juga.'

Masih banyak lagi kata-kata yang pernah Kuro ucapkan pada Airi, yang membuat Airi bangkit dari keterpurukannya. Dan kalimat terakhir dari Kuro yang pernah dia ucapkan pada Airi sebelum konflik itu adalah...

Ketika Kuro berkata, 'Airi is my best friend, but I'm not the best for her.'

Padahal bagi Airi, Kuro adalah sahabat terbaiknya.

Airi juga masih mengingatnya dengan jelas, momen indah pada hari yang dia sebut sebagai 'perfect day' itu.

Ketika Yuriko menyemangatinya. Dia berkata, 'Pokoknya jangan galau-galau lagi ya. Kalau ketemu cowok itu cuek aja.'

Yuriko berbicara panjang lebar. Tapi Airi bisa menangkap intinya, bahwa dia tidak boleh terus-menerus larut dalam kesedihan. Masih teringat jelas ketika Yuriko memberinya semangat sambil merangkul dan memeluknya. Airi hanya mengiyakan apa yang Yuriko ucapkan, sambil mengacungkan jempolnya dan memperlihatkan giginya yang dihiasi benda bernama 'behel'.

Bagi Airi, momen itu adalah momen yang indah. Hampir saja dia menangis. Menangis karena bahagia. Tapi itu dulu.

Sekarang Airi tak bisa bersama-sama dengan mereka lagi.

Sekarang Airi tak bisa bercanda tawa dengan mereka lagi.

Sekarang Airi tak bisa bercerita menceritakan keluh kesahnya lagi.

Sekarang Airi tak bisa... Tak bisa.

Dan semua momen indah yang pernah mereka lalui bersama kini hanya akan menjadi sesuatu yang disebut 'kenangan'.

Mungkin mereka sudah lupa dengan momen-momen yang mereka lalui bersama Airi. Atau mungkin mereka ingat, tapi tak mau mengingatnya. Tapi... Walaupun begitu, Airi akan selalu ingat hari-hari yang mereka lalui bersama.

Sebelum Airi terlelap dan terbang ke alam mimpi, dia berkata dalam hati...

'Terimakasih untuk selama ini.'
.
.
.
.
.
FriENDship

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fans Rahasia

Gak tau kenapa, akhir-akhir ini aku selalu ngalamin kejadian aneh. Beneran deh. Flashback dikit, beberapa waktu yang lalu aku main AyoDance . Karena gak ada temen di club yang online , aku jalan-jalan ke room orang. Dan nyasar lah ke suatu room One-Two Party .