Aku terus berkutat dengan ponselku. Menunggu namamu menghiasi kotak pesan ponselku ini. Tapi... Nihil.
Namamu tak pernah menghiasi kotak pesan ponselku lagi. Ada yang aneh rasanya. Hey, apa yang sebenarnya terjadi?
Aku mencoba berlari. Mengejar dirimu yang mulai hilang dari pandanganku. Aku terus berlari dan berlari. Tapi semakin cepat aku berlari, kau malah semakin menjauh. Kenapa?
Jawabannya hanya satu. Kau mulai jenuh. Ya, jenuh karena sifatku yang menyebalkan ini.
Aku pun bertekad untuk merubah sifatku itu. Menjadi aku yang 'baru' dan meninggalkan aku yang 'lama'. Walaupun tak mudah, tapi aku berusaha mencobanya. Denganharapan kau menghentikan langkahmu lalu menoleh ke arahku dan tersenyum.
Tapi nyatanya yang aku lakukan ini sia-sia. Bukannya berhenti, kau malah terus melangkahkan kakimu menjauhi diriku.
Berhenti. Lihatlah aku. Lihatlah aku yang terus menunggumu disini! Ah, percuma saja. Kau tak akan pernah melihatku lagi.
Dan satu persatu teka-teki yang kau berikan pun terpecahkan. Membuat rasa cinta yang telah tumbuh selama ini memudar. Hanya satu kalimat yang terus terngiang di kepalaku, 'Cukup tau.'
Kini, rasa cinta itu telah mati. Ya, telah mati dibunuh oleh kekecewaan yang sangat mendalam dari seorang pengkhianat yang mencabik-cabik perasaan tulus ini.
Bulan Maret pun berakhir, bersamaan dengan berakhirnya kisahcinta yang telah kutulis selama ini.
Akhirnya beres jugaaa~ Jelek ya? Iya. Tau kok. Oh, ini postingan ke-2 di bulan April. Semoga makin rajin ngeblognya yaa~ =))
Aku mencoba berlari. Mengejar dirimu yang mulai hilang dari pandanganku. Aku terus berlari dan berlari. Tapi semakin cepat aku berlari, kau malah semakin menjauh. Kenapa?
Jawabannya hanya satu. Kau mulai jenuh. Ya, jenuh karena sifatku yang menyebalkan ini.
Aku pun bertekad untuk merubah sifatku itu. Menjadi aku yang 'baru' dan meninggalkan aku yang 'lama'. Walaupun tak mudah, tapi aku berusaha mencobanya. Dengan
Tapi nyatanya yang aku lakukan ini sia-sia. Bukannya berhenti, kau malah terus melangkahkan kakimu menjauhi diriku.
Berhenti. Lihatlah aku. Lihatlah aku yang terus menunggumu disini! Ah, percuma saja. Kau tak akan pernah melihatku lagi.
Dan satu persatu teka-teki yang kau berikan pun terpecahkan. Membuat rasa cinta yang telah tumbuh selama ini memudar. Hanya satu kalimat yang terus terngiang di kepalaku, 'Cukup tau.'
Kini, rasa cinta itu telah mati. Ya, telah mati dibunuh oleh kekecewaan yang sangat mendalam dari seorang pengkhianat yang mencabik-cabik perasaan tulus ini.
Bulan Maret pun berakhir, bersamaan dengan berakhirnya kisah
-o-o-o-
Akhirnya beres jugaaa~ Jelek ya? Iya. Tau kok. Oh, ini postingan ke-2 di bulan April. Semoga makin rajin ngeblognya yaa~ =))
Ya udah lah, Maret udah berlalu, dan April ini semoga dapat yang baru.
BalasHapusSalam kenal yah
Keknya ini kunjungan perdana, padahal kita sama2 anak BE loh..
Wihhh anak blogger energy tulisannya gokhil !
BalasHapuskalo mau berubah itu jangan karena orang lain.
ya hasilnya lo kecewa sendiri karena dia nggak balik.
Berubahlah karena diri sendiri agar menjadi pribadi yang lebih baik, percaya kita bakal dapet yang lebih baik juga.
Okesippp..
Iyasih... Kadang karena terlalu cinta sama orang kita jadi rela mengubah apa aja biar dia suka sama kita. Padahal, yang lebih penting adalah menjadi diri sendiri. Dan keseringan kita terlalu mencintai orang lain sehingga lupa mencintai diri sendiri. Wkkk apaansi gue sok bijak bgt. Bagus ceritanyaa. Btw yang bener itu mengubah bukan merubah. Thaanks:D
BalasHapus